Menurut Nwana [Nwana, 1996], konsep agent sudah dikenal
lama dalam bidang AI, tepatnya dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl Hewitt [Hewitt,
1977]
Dalam modelnya Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyek
yang yang dia sebut actor, yang mempunyai karakteristik menguasai
dirinya sendiri, interaktif, dan bisa merespon pesan yang datang dari lain
obyek sejenis.
Definisi Software Agent
Di dalam kamus Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan
sebagai:
·
A person or thing that acts or is capable of
acting or is empowered to act, for another
Disini ada dua point yang bisa kita ambil:
o Agent
mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
o Agent
melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas
untuk sesuatu, atau untuk orang lain.
Ditarik dari point-point diatas Caglayan [Caglayan et al.,
1997] mendefinisikan software agent sebagai:
-
Suatu entitas software komputer yang
memungkinkan user (pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara
mandiri (autonomously)
-
Agent harus bisa berjalan dalam kerangka
lingkungan jaringan (network environment) [Brenner et. al., 1998]
Atribut Software Agent
Atribut yang dimiliki oleh agent-agent yang ada pada
saat ini:
- Autonomy
- Intelligence, Reasoning, and Learning
- Mobility dan Stationary
- Delegation
- Reactivity
- Proactivity and Goal-Oriented
- Communication and Coordination Capability
Klasifikasi Software Agent
Menurut Karakteristik Yang Dimiliki
Menurut Nwana [Nwana, 1996] agent bisa diklasifikasikan
menjadi delapan berdasarkan pada karakteristiknya:
- Collaborative Agent
- Interface Agent
- Mobile Agent
- Information dan Internet Agent
- Reactive Agent
- Hybrid Agent
- Heterogeneous Agent System
Klasifikasi Software Agent
Menurut Lingkungan Dimana Dijalankan
Caglayan [Caglayan et al., 1997] menguraikan Klasifikasi Software
Agent Menurut Lingkungan Dimana Dijalankan:
- Desktop Agent
- Internet Agent
- Intranet Agent
Arsitektur Software Agent
Software agent dalam konsepsi black-box bisa
divisualisasikan sebagai berikut. Pertama agent mendapatkan input atau perception
terhadap suatu masalah, kemudian bagian intelligent processing mengolah input tersebut sehingga bisa
menghasilkan output berupa action
Proses Kerja Software Agent
Brenner [Brenner et al.,
1998] mengemukakan satu model intelligent processing untuk
software agent yang berisi: interaction, information fusion,
information processing dan action
No comments:
Post a Comment