16/12/2014

Stop Motion Buatan Sendiri

https://www.youtube.com/watch?v=0s_6yLtelTk&feature=youtube_gdata_player

07/11/2014

Edit Video

https://www.youtube.com/watch?v=WnWHcGc6zbs&feature=youtube_gdata_player

01/06/2014

PENCARIAN ( SEARCHING) dalam ALGORITMA & PEMROGRAMAN


PENCARIAN ( SEARCHING)
ALGORITMA & PEMROGRAMAN









                                                                                                                           


Disusun Oleh :
Imelda Pasaribu
SI 13 B
13.12.0245
Dosen Pengampu  : Slamet Nurdin S.Kom



STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Jl.Let Jend.Pol Soemarto(Depan SPN)Purwokerto-Telp(0281)621662
2013
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Algoritma Pemrograman dengan judul “PENCARIAN(SEARCHING)”.Terima kasih disampaikan semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, umumnya untuk para pembaca dan khususnya bagi penyusun.


Purwokerto,02 Juni 2014

Penyusun




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Searching
2.2.
Jenis-jenis Searching
2.3. Contoh Pemrograman Searching dalam Algoritma
BAB III PENUTUP 
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam ilmu logika dan algoritma sering kali menemui masalah tentang bagaimana mendapatkan suatu data dalam kumpulan data. Dalam keperluannya untuk mencari data, terdapat beragam algoritma pencarian(search algoritm). Searching adalah pencarian data dengan menelusuri tempat pencarian data tersebut. Tempat pencarian data tersebut dapat berupa array dalam memori, bisa juga pada file pada external storage.Bila jumlah data sudah demikian besar, dibutuhkan suatu metode untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Beberapa metode pengorganisasian data telah membuat proses pencarian data menjadi lebih efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan:
1. Apa pengertian searching/pencarian?
2. Apa saja jenis-jenis algoritma pencarian?
3. Bagaimana algoritma dan contoh programnya?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, makan tujuan disusunnya makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian searching/pencarian.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis algoritma pencarian.
3. Untuk mengetahui algoritma dan contoh program searching.

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini yaitu agar dapat memberi pengetahuan lebih mengenai searching,agar menjadi bahan pembelajaran bagi pembaca maupun penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Searching
Pencarian (searching) merupakan proses fundamental dalam pengelolaan data. Proses pencarian adalah menemukan nilai (data) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama (baik bertipe dasar atau bertipe bentukan). Search algoritma adalah algoritma yang menerima argument a dan mencoba untuk mencari record yang mana key-nya adalah Algoritma bisa mengembalikan nilai record, atau pointer ke record. Record sendiri adalah tipe data yang terdiri atas kumpulan variabel yang dapat berbeda tipenya. Setiap variabel disebut field. Sequensial Search (penelusuran sequensial) yaitu proses mengunjungi melalui suatu pohon dengan cara setiap simpul di kunjungi hanya satu kali yang disebut tree transversal / kunjungan pohon. Sedangkan Binary Search adalah penelusuran pohon biner dimana data yang dimasukkan atau yang sudah ada diurutkan terlebih dahulu.
           
Data dapat di simpan secara temporer dalam memori utama atau di simpan secara permanen di dalam memori sekunder (tape atau disk). Di dalam memori utama, struktur penyimpanan data yang umum adalah berupa larik atau tabel (array), sedangkan di dalam memori sekunder berupa arsip (file). Aktivitas yang berkaitan dengan pengolahan data ini sering di dahului dengan proses pencarian. Sebagai contoh, untuk mengubah (update) data tertentu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari keberadaaan data tersebut di dalam kumpulannya. Aktivitas yang awal sama juga dilakukan pada proses penambahan (insert) data yang baru. Proses penambahan data dimulai dengan mencari apakah data yang ditambahkan sudah terdapat di dalam kumpulan. Jika sudah dan mengasumsikan tidak boleh ada duplikasi data maka data tersebut tidak perlu ditambahkan, tetapi jika belum ada, maka tambahkan.
           
Algoritma pencarian yang akan dibicarakan dimulai dengan algoritma pencarian yang paling sederhana yaitu pencarian beruntun atau Sequential Search sampai pada algoritma pencarian yang lebih maju yaitu pencarian bagi dua (Binary Search).



2.2. Jenis-jenis Searching
A.    Sequential search
Disebut juga sebagai metode pencarian urut adalah metode pencarian yang paling mudah. Adalah suatu teknik pencarian data dalam array ( 1 dimensi ) yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Kemungkinan terbaik (best case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terdepan (elemen array pertama) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat sebentar (minimal). Sedangkan kemungkinan terburuk (worst case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terakhir (elemen array terakhir) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat lama (maksimal).
Sequential search memiliki proses sebagai berikut:
»     Tentukan banyaknya data yang akan di olah, misal banyak data adalah N.
»     Tentukan data apa yang akan dicari, misal data yang akan dicari adalah C.
»     Deklarasikan sebuah counter untuk menghitung banyak data yang ditemukan, missal counternya adalah K.
»     Inisialisasikan K =0
»     Lakukanlah perulangan sebanyak N kali
»     Dalam tiap proses perulangan tersebut periksalah apakah data yang sedang diolah sama dengan data yang dicari.
»     Jika ternyata sama K=K+1
»     Jika tidak, lanjutkan proses perulangan .
»     Setelah proses perulangan berhenti, periksalah nilai K.
»     Jika nilai K lebih dari 0, artinya data yang dicari ada dalam data /array dan tampilkan   nilai K ke layer sebagai jumlah data yang ditemukan.
»     Jika nilai K=0, artinya data yang dicari tidak ditemukan dalam data / array dan tampilkan ke layar bahwa data tidak ditemukan
»     Proses selesai.
Dapat disimpulkan bahwa sequential search, akan mencari data dengan cara membandingkannya satu-persatu dengan data yang ada. Prosesnya tentu saja akan singkat jika data yang diolah sedikit, dan akan lama jika data yang diolah banyak. Disarankan proses ini digunakan pada jumlah data yang sedikit saja.

B.     Binary Search.
Proses pencarian binary search hanya dapat dilakukan pada kumpulan data yang sudah diurutkan terlebih dahulu. Jika terdapat N buah data yang akan d
iolah, data yang dicari akan dibandingkan dengan data ke-N jika data ke-N lebih besar dari data yang dicari maka akan dilakukan pembagian data menjadi dua bagian. Kemudian ujung data pada setiap bagian dibandingkan lagi dengan nilai yang akan dicari.
C.     Interpolation Search
Proses pencarian data ini hampir sama dengan proses pencarian binary search, pencarian ini juga dilakukan pada kumpulan data yang sudah urut. Akan tetapi jika pada binary search kita membagi data menjadi 2 bagian tiap prosesnya, pada interpolation search kita akan membagi data menurut rumus sebagai berikut:
Posisi = ( kunci – data[low] / data[high] – data[low] ) * ( high – low ) + low
Singkatnya proses pencarian interpolation search hampir mirip dengan proses pencarian kata dikamus, yaitu kita mencari data yang dimaksud dengan cara memperkirakan letak data.




2.3. Contoh Pemrograman Searching dalam Algoritma

A.     Contoh program dalam bahasa pemrograman PASCAL

program search_aditya;
uses crt;
const
nmin = 1;
nmax = 100;
type
arrint = array [nmin..nmax] of integer;
var
x      : integer;
tabint : arrint;
n,i    : integer;
indeks : integer;
function seqsearch1(xx : integer): integer;
var i : integer;
begin
i := 1;
while ((i xx)) do
i:=i+1;
if tabint[i] = xx then
seqsearch1:=i
else
seqsearch1:=0;
end;

begin
clrscr;
write('input banyaknya index array = '); readln(n);
for i:=1 to n do
begin
write('Tabint[',i,'] = '); readln(tabint[i]);
end;
write('Nilai yang dicari = '); readln(x);
indeks:=seqsearch1(x);
if indeks <> 0 then
write(x,' ditemukan pada indeks ke-',indeks)
else
write(x,' tidak ditemukan');
writeln;
readln;
end.

Tampilan ketika di jalankan sbb :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbkhvZ6Uf-a1ePxDdZFdxXcVzoG-DoLXyy3Qpp3y9ZDVHYzZeZcTHeWzK79kD59bg0-kjEhdyP9OSOGj4b_uTbQa5A_xCTCsqNklDQ-GDUxbhKMZ8oYuWbLeEiqWQfkC0L76vDmprbTKc/s1600/Tampilan+Program.JPG




BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sequential search lebih efektif jika digunakan pada sekumpulan data yang sedikit, sedangkan binary search efektif jika digunakan pada sekumpulan data yang berjumlah banyak.
Sequential search dapat digunakan pada sekumpulan data yang urut ataupun tidak urut, sedangkan binary search harus pada data yang sudah urut. Sedangkan proses pencarian interpolation search hampir mirip dengan proses pencarian kata dikamus, yaitu kita mencari data yang dimaksud dengan cara memperkirakan letak data.

3.2. Saran
Gunakanlah teknik pencarian data yang efisien dan mudah tetapi sesuai dengan kebutuhan.








DAFTAR PUSTAKA